Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Cerita Pendek Seorang Perempuan Bernama Aglya

Hanya suara denting alat makan yang saling menyentuh yang memenuhi ruangan berwarna cream. Disana terdapat 2 orang dewasa dan 1 anak berusia tanggung yang sedang duduk disebuah meja makan berukuran besar.Diatas meja makan tersaji 4 potong ayam bakar , 4 buah apel , semangkok besar nasi , 4 tahu , 4 tempe , beberapa daun selada dengan hijau yang menggiurkan   , 4 gelas tinggi , 4 piring   dengan 1 piring yang masih tertutup dan semangkok kecil sambal berwarna merah pekat. Tak ada saling bicara apalagi hanya sedikit berbasa-basi. 3 orang itu asik sendiri dengan makanan masing-masing.Acara makan malam yang sangat membosankan. Si anak tanggung mengambil tisu yang ada didekat gelas tingginya , mengelap mulutnya lalu mendorong kursinya secara perlahan. “Saya ingin pergi kerumah teman sebentar kami ingin mengerjakan tugas.” Ucap si anak tanggung. “Hati-hati.” Ucap wanita paruh baya dengan rambut sedikit beruban. Si anak tanggung melirik sosok laki-laki paruh baya yang rambutnya su

Derita Penulis Roman Pecisan

Kamu datang dengan cepat begitu pula kamu pergi dengan cepat pula tanpa mengucapkan sepatah kata. Jangan tanyakan padaku bagaimana rasanya saat kamu pergi.Aku sudah membuang rasa itu sejauh mungkin , jangan kamu coba untuk ungkit lagi. Rain melempar kertas berisi tulisan ke tempat sampah didekatnya.Baru kali ini otaknya buntu dengan cerita-cerita roman picisan yang biasanya mondar-mandir dikepalanya.Ide-idenya seperti menguap lalu ditiup angin entah kemana.Rain memutar pulpennya bagai seorang drummer handal, namun tak lama setelah itu ia mulai menenggelamkan wajahnya diantara kedua lengannya.Ini gara-gara Mba Ratna pikirnya otaknya menjadi buntu seperti ini. Pagi tadi saat Rain sedang menyeruput coklat panas buatan pak Joni salah satu OB di perusahan itu, tiba-tiba suara ketukan high heels yang begitu Rain kenal terdengar mengganggu keindahan paginya.Rain langsung menajamkan indra pendengarannya.Tunggu dulu!!! Ada suara langkah kaki yang berat yang mengiringi langkah kaki

Cerita Disebuah Restaurant Cepat Saji

              Sore hari yang benar-benar kelabu.Awan yang mungkin jenis comulonimbus terus memayungi wilayang itu sejak siang.Hingga seberkas sinar mataharipun tak tampak sama sekali.Hujan lebat sekaligus   hembusan angin yang cukup kencang terus menerus menerpa wilayah itu.Ada seorang perempuan yang bernama Rain yang lebih memilih meneduh pada sebuah restaurant cepat saji dibandingkan harus menerpa hujan dan angin yang berhembus kencang yang dinginnya menusuk tulang dan dapat membuat bibirnya gemetar karena kedinginan.Rain membuka pintu restaurant cepat saji itu.Suasana didalam restaurant itu sangat lenggang tak seperti biasanya. Mungkin orang-orang lebih memilih dirumah lalu menarik selimut dan akhirnya tertidur pulas hingga berjam-jam sampai cuaca kembali seperti biasanya dibandingkan menghabiskan   waktu mereka diluar rumah dengan cuaca yang sangat mendukung untuk tidur.                 Didalam restaurant tersebut terdapat beberapa tipe orang.Ada sekelompok anak usia tanggun

Sadarkah?

Ia ada dan akan selalu ada Tanpa kamu memohon bahkan mengemispun Tanpa syarat Ia akan selalu didekatmu Tanpa perjanjian ia akan tetap  berada disisimu Namun, apa yang kamu perbuat? Sudahkah kamu mengingat-Nya tiap waktu Seperti ia mengingatmu sebagai umat-Nya? Sudahkah kamu dekat dengan-Nya seperti ia sedekat denganmu? Kamu bukannlah apa-apa Apa Kamu lebih besar bahkan lebih kuat dari-Nya? Apa kamu lebih hebat dari-Nya? Renungkanlah Disaat kamu membutuhkan seseorang untuk bercerita Namun tak ada seorangpun yang ingin mendengar keluhmu itu Ingat ! masih ada tempat untuk bersujud bukan? Bersujudlah berusahalah lebih dekat dengannya Seperti Ia sedekat dengan kamu dan hatimu Hanya ia yang dapat mengerti kamu seutuhnya Bukanlah, Ayah dan Ibumu Namun hanya DIA Sang Pencipta Intan Kurniasari S