Derita Penulis Roman Pecisan



Kamu datang dengan cepat begitu pula kamu pergi dengan cepat pula tanpa mengucapkan sepatah kata. Jangan tanyakan padaku bagaimana rasanya saat kamu pergi.Aku sudah membuang rasa itu sejauh mungkin , jangan kamu coba untuk ungkit lagi.


Rain melempar kertas berisi tulisan ke tempat sampah didekatnya.Baru kali ini otaknya buntu dengan cerita-cerita roman picisan yang biasanya mondar-mandir dikepalanya.Ide-idenya seperti menguap lalu ditiup angin entah kemana.Rain memutar pulpennya bagai seorang drummer handal, namun tak lama setelah itu ia mulai menenggelamkan wajahnya diantara kedua lengannya.Ini gara-gara Mba Ratna pikirnya otaknya menjadi buntu seperti ini.
Pagi tadi saat Rain sedang menyeruput coklat panas buatan pak Joni salah satu OB di perusahan itu, tiba-tiba suara ketukan high heels yang begitu Rain kenal terdengar mengganggu keindahan paginya.Rain langsung menajamkan indra pendengarannya.Tunggu dulu!!! Ada suara langkah kaki yang berat yang mengiringi langkah kaki Mba Ratna. Rain melirik kearah pintu , ia semakin mengumpat setelah pintu ruang kerjanya dibuka ternyata orang bersama Mba Ratna adalah Deran.Mba Ratna menghampiri meja kerja Rain dengan Deran tepat dibelakangnya layaknya pembantu dengan majikan.
“Rain , Deadline kamu Saya percepat hingga besok.Saya tunggu berkas cerita tepat dimeja Saya besok jam 09.00.”
Rain hanya dapat mengangguk dengan tingkah aneh bin ajaib atasannya itu.Baru kemarin Mba Ratna menentukan deadline untuk tulisannya selama seminggu , tapi hari ini berubah, Mba ratna yang wajahnya penuh dengan make up disana-sini itu sesuka hatinya merubah jadwal deadline hingga esok.Rain terus mengumpat-umpat dalam hatinya berusaha untuk melampiaskan rasa gondoknya pada perempuan yang bernama Mba Ratna itu. Ia melirik laki-laki yang membuntuti Mba Ratna yang sedang tertawa mengejeknya.Rain langsung memutar kedua bola matanya , masa bodo.
Rain memandang lirih layar laptopnya.Sudah 3 jam ia berkutat , namun hanya 2 lembar cerita yang baru bisa ia buat.Ah memang otaknya sedang sebuntu-buntunya.Rain mengetuk-ketuk meja kerjanya berharap setelah itu inspirasi menghampiri isi kepalanya yang saat ini benar-benar kosong. Rain melirik tas kerjanya yang ia letakan tak jauh dari tumpukan map-map yang rasanya ingin ia buang.Rain meraih tas itu lalu mencari handphonenya.Setelah mendapatkan handphonenya ia langsung menghubungkannya dengan headset putih dan jari-jemarinya lihai mencari lagu-lagu yang menurutnya dapat ia andalkan sebagai inspirasi.
Dimulai dengan lagu a thousand years milik Christina Perri.lagu itu mengisahkan seseorang yang siap menunggu orang yang ia cintai , walaupun itu menghabiskan waktunya. Orang itu meyakinkan pasangannya apapun yang terjadi ia akan tetap menunggu orang yang ia cintai menghampirinya . Itu karena satu hal , cinta. Hal yang benar-benar klise , namun tak ada seorangpun yang akan menolak jika ada sosok yang menunggu dengan setia.
Ah andaikan cerita cinta Rain bagai lagu ciamik itu.Ada seseorang yang rela menunggu begitu lama hanya untuk dirinya.Dan siapa yang berani menolak , jika ada seseorang meyakinkan kamu untuk tidak takut kehilangan orang itu , karena ia mencintai kamu dengan tulus dengan tidak menuntut balas.  Sungguh, pasti Rain akan jingrak-jirakan bukan main dan akan membuat siapapun yang melihatnya iri dengan kebahagian dan kehidupannya.Siapa yang tak mau orang-orang iri dengan apa yang kalian punya? Jujur saja kalian mendambakan itu bukan?
            Itu hanya imajinasi lebih tepatnya imajinasi liar yang selalu diinginkan perempuan satu itu.Siapa yang mau berkorban demi dirinya? Siapa yang dengan setia menunggu Rain dengan rasa cinta yang sama? Siapa yang meyakinkan dirinya untuk tidak khawatir bahwa ia akan selalu berada pada jiwa orang itu? Pertanyaan konyol ! Pasti jawabannya tidak akan ada satupun. Perempuan itu sudah merasakan semuanya dimulai dikhianati , dibohongi,dipermainkan hingga ditinggal entah kemana dengan orang yang sedang dekat dengannya . Rain bukannya tak percaya dengan kaum adam , ia hanya ingin lebih berhati-hati dengan segala kemungkinan yang dapat terjadi.Ia tak mau dibodoh-bodohi lagi dan lebih pentingnya ia tak mau ada seseorang yang membuatnya sakit hati lagi . Sungguh wanita itu lelah akan segala hal yang ada hubungannya dengan hati. Sudah cukup perempuan itu rasakan bagaimana rasanya terpuruk oleh 5 huruf itu.
Lagu selanjutnya berhasil membuat Rain mendengarkan lagu itu sembari mengatupkan kedua matanya.Hatinya begitu lirih ,sakit dan perih mendengarkan lagu ini.Segala memori-memori yang ia susah payah untuk menghapusnya kini kembali dengan mudah hanya karena Rain mendengarkan lagu itu saja. Rain membuka matanya lalu mengerjapkan matanya. Sekuat tenaga ia berusaha membendung air matanya. Ia benci terlihat lemah terlebih  karena sebuah lagu yang berhasil meluluh lantahkan pertahanannya.Ia langsung menekan tombol stop.Lagu itu berhenti , namun hatinya semakin teriris. Rain menyeka air matanya yang berhasil membasahi pipinya dengan telapak tangannya.

Disaat kita bersama
Diwaktu kita tertawa menangis merenung oleh cinta
Kucoba hapuskan rasa
Rasa dimana kau melayang jauh dari jiwaku juga mimpiku

            Karena lagu itu Rain teringat kembali dengan seseorang.Seseorang yang dapat merubah pola pikirnya dan seseorang yang dapat membuat Rain begitu nyaman.Bukan karena harta dan bukan karena status orang tersebut . Entah sebabnya apa , jika Rain didekat orang itu ia merasa dirinya sungguh nyaman . Jika kamu sudah nyaman dengan seseorang apakah kamu bisa menjelaskan rasa nyaman itu?
            Rain kembali menyeka air matanya.Ia begitu mengenaskan hari ini. Memori tentang seseorang itu kembali menghantui pikirannya.Rain teringat kembali sosok yang benar-benar dapat mencuri perhatiaannya itu.Bagaimana Sikap laki-laki itu dan hal-hal lucu yang pernah dialami oleh Rain dan orang itu. Ah mengingat segalanya tentang laki-laki itu hanya dapat membuat hati Rain semakin teriris makin dalam.
            Seseorang itu yang membuat Rain membangun dinding pembatasnya semakin kuat dan kokoh. Seseorang itu yang membuat hati perempuan itu semakin terluka dan seseorang itulah yang menyebabkan Rain rasanya begitu tersiksa, karena sudah sejahat apapun yang dilakukan laki-laki itu , Rain tak bisa benar-benar menghapus sosok laki-laki itu.Jauh dilubuk hati terdalam perempuan itu , ia masih mengharapkan laki-laki itu.Bodoh bukan?
            Otaknya semakin buntu. Tanpa pikir panjang , perempuan itu merangkai kata-kata membentuk kalimat dan untaian kalimat ia jadikan paragraf .Ia membuat sebuah cerita.Cerita yang sama-sekali tak asing baginya . Hanya dalam cerita itu sang tokoh utama mendapatkan apa yang ia mau dan cerita itu berakhir dengan manis layaknya cerita roman picisan lainnya. Tak seperti yang sesungguhnya dialami oleh Rain.Disaat ia benar-benar sudah nyaman , disaat hatinya benar-benar tertambat , laki-laki itu menghilang bagaikan hanya sebuah fatamorgana di gurun pasir. Sosoknya tak ada , lebih tepatnya hanya seperti khayalan.
            Ia mengutuk dirinya mengapa ia begitu lemah dan rapuh yang menyebabkan perasaannya benar-benar seperti sedang dicampur aduk . Rain terlalu bodoh , karena ia terus mengingat luka lamanya yang justru mebuat lukanya makin dalam dan otomatis membuat dirinya makin sakit juga. Apa ini kelemahan kaumnya yang lebih mengedepankan perasaan dibanding logika?
            Perempuan itu menyimpan cerita yang baru dibuatnya berdasarkan hasil riset (galau) nya lalu mencetaknya dengan kertas ukuran A4 yang menghasilkan 4 halaman.Cerita yang benar-benar isi curahan hatinya yang sudah begitu lelah.Tak ada editting selain nama tokoh yang terlibat tentunya.Rain melakukan sedikit gerakan peregangan tubuhnya yang sedari tadi sekitar 3 jam yang lalu hanya terpaku pada laptop.Suara ketukan pintu terdengar Rain langsung menyuruh seseorang yang mengetuk pintu untuk masuk kedalam ruang kerjanya.
            Sosok laki-laki berkemeja putih bercelana bahan hitam memasuki ruang kerja Rain sembari membawa dua gelas berukuran besar.Laki-laki itu menjulurkan gelas itu pada Rain yang langsung disambut dengan uluran tangan Rain yang begitu semangat.Laki-laki itu meyeruput gelas yang berisi coklat panas miliknya lalu memandangi Rain yang sedang asik menghirup aroma coklat panas.
“Gimana udah selesai ceritanya?” ucap laki-laki yang duduk dimeja kerja Rain.
“Baru saja lebih tepatnya.”
Rain menyeruput coklat panas pemberian Deran dengan antusias.Coklat panas memang tak pernah menipu.Bebannya seperti terurai lalu pergi ditiup angin walau mungkin itu hanya sementara. Deran memang tahu cara bagaimana dapat membahagiakan perempuan itu melupakan segala permasalahan batinnya cukup dengan coklat panas Rain akan tersenyum lepas.
“Cerita apa kali ini?” Ucap Deran dengan antusias.
“Seperti biasanya , roman picisan. Kamu tahu sendiri cerita itu yang sangat menghasilkan bukan?” Ucap Rain sembari menaikan alis kanannya dan tertawa lepas.
“Sudah bisa ditebak .”Ucap Deran sembari tertawa lepas yang diikuti oleh tawa lepas milik Rain.
            Ada sebuah cerita yang tak terungkap. Yang hanya diketahui oleh satu pihak saja dan itu ditutupi rapat-rapat tanpa ada seorangpun yang tahu termaksud perempuan yang sedang diperhatikan oleh mata elang milik Deran. Deran tahu betapa rapuhnya perempuan yang sedang ia perhatikan sejak tadi tanpa berpaling.Ia juga tahu betapa Rain sangat fanatik dengan coklat panas. Laki-laki itu juga tahu , Rain belum dapat melupakan seseorang yang yang telah membuat perempuan itu nyaman , namun tiba-tiba pergi entah kemana. Deran berusaha memasuki pikiran Rain secara perlahan hingga perempuan itu benar-benar melupakan kesedihannya dan dapat menerimanya. Selama ini laki-laki itu berusaha membuat Rain senyaman mungkin dengannya agar ia dapat masuk keruang hati Rain dengan sempurna,seutuhnya. Walau butuh waktu lama , Deran akan menunggu hingga perempuan yang sedari tadi diperhatikannya benar-benar siap menerimanya.

Intan Kurniasasi S.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PERUSAHAAN MARTHA TILAAR GROUP

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN MARTHA TILAAR GROUP

Layanan Transisi (Service Transition)