Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan


Pengertian Masyarakat
 
 Secara Luas
Secara Sempit
Keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya.
Sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu  misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.

Syarat-syarat Menjadi Masyarakat

Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat:
1. Ada sistem tindakan utama.
2. Saling setia pada sistem tindakan utama.
3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
4. Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksi manusia.

Masyarakat  Perkotaan

Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya. Berikut ciri-ciri  masyarakat :
  1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
  2. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
  3. pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
  4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
  5. Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan daripaa faktor pribadi.
  6. Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting  untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
  7. Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
  8. Kehidupan masyarakat lebih menitik beratkan pada modernisasi dan glamour.


Masyarakat  Pedesaan
          

         Desa adalah kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga Negara atau anggota masyarakat yang sangat kuat dan mempunyai hakikat didalam dirinya.
Berikut ciri-ciri masyarakat pedesaan :
  1. Didalam lingkungan pedesaan antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat  bila dibandingkan degan masyarakat kota bahkan diluar batas dari wilayahnya.
  2. Sistem kehidupan  dipedesaan cenderung berkelompok  dengan memperhatikan asas kekeluargaan.
  3. Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani.

Hubungan  Masyarakat  Kota dan Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaan memiliki hubungan yang saling membutuhkan. Bahkan terdapat hubungan yang erat  bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan.Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh warga desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang  jasa yang dibutuhkan oleh orang desa.Jika hubungan yang saling membutuhkan itu terputus , maka baik warga desa maupun warga perkotaan saling tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
  1. Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam
Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya serba glamour.
  1. Pekerjaan atau Mata Pencaharian
 Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani ,tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.

  1. Ukuran Komunitas
Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
  1. Kepadatan Penduduk
Penduduk desa kepadatannya lebih rendah bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota.Kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dengan klasifikasi dari kota itu sendiri.
  1. Homogenitas dan Heterogenitas
Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang denagn macam-macam perilaku, dan juga bahasa.Penduduk di kota lebih heterogen.
  1. Diferensiasi Sosial
Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dalam diferensiasi Sosial.
  1. Pelapisan Sosial
Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.


Aspek Positif dan Aspek Negatif
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Semuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.

Berikut adalah salah satu contoh aspek positif dan aspek negatif :

Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian

·       Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.

·     Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang  ketat  sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.

·       Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.

·   Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, dan kemarau panjang. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.

Hal – hal yang termasuk pull factor antara lain :
o Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan

o Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.

oPendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.

oKota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.

oKota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).

sumber
  1. http://celoteh-galang.blogspot.com/2012/11/masyarakat-pedesaan-masyarakat-perkotaan.html
  2. https://anwarabdi.wordpress.com/2013/05/04/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/ 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PERUSAHAAN MARTHA TILAAR GROUP

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN MARTHA TILAAR GROUP

Layanan Transisi (Service Transition)